ASUHAN KEBIDANAN SOAP
PADA KEHAMILAN PATOLOGIS TERHADAP Ny” S “ GIIP10001 UK 11 MINGGU DENGAN ABORTUS INKOMPLITN DI RUANG POLI KANDUNGAN RSUD “ CINTAKU “ JOMBANG
DI SUSUN OLEH :
SITI ROMDHIATUN
7210063
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODII DIII KEBIDANAN
JOMBANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Dengan Rahmat, Tauriq, dan Hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah asuhan kebidanan dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN SOAP PADA KEHAMILAN PATOLOGIS Ny ” S ” GIIP10001 USIA KEHAMILAN 11 MINNGGU DENGAN ABORTUS INKOMPLIT DI POLI KANDUNGAN RSUD “CINTAKU“ JOMBANG ”.
Penyelesaian makalah asuhan kebidanan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Lilik Mindajatiningsih, selaku kepala ruangan dan pembimbing lapangan di ruangan poli kandungan.
2. Ibu Sabrina Dwi Prihartini, S.K.M. Selaku Kaprodi D III Kebidanan Darul ‘Ulum.
3. Ibu Listriana Fatimah,M.Kes selaku Pembimbing Akademik.
4. Semua Dosen-dosen AKBID Darul ‘Ulum Jombang.
5. Orang tua, saudara serta teman-teman yang telah memberikan support dan do’a kepada tim penyusun.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah asuhan kebidanan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Semoga makalah asuhan kebidanan ini bisa bermanfaat bagi semua pihak, baik pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Jombang, November 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan ( gravid ) kejadian yang di mulai dari konsepsi pembuahan dan berakhir dengan permulaan persalinan. ( obstetric fisiologis : hal 3)
Abortus merupakan masalah kesehatan masyarakat karena memberikan dampak pada kesakitan dan kematian ibu. Sebagaimana di ketahui alah satu penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan berupa komplikasi yang di sebabkan oleh Abortus. Namun demikian kematian ibu yang di sebabkan oleh komplikasi Abortus sering tidak muncul dalam laporan kematian,tatpai di laporkan ebagai perdarahan sehingga data otentik sulit di peroleh.
1.2 Tujuan Umum
Setelah melakukan klinik kebidanan Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada kasus Abortus Inkomplit secara komprehensif
1.3 Tujuan Khusus
Setelah malakukan asuhan kebidanan dalam bentuk soap mahasiswa dapat:
a. Memehami teori Masa Kehamilan dan Abortus Inkomplit
b. Malaksanakan pengkajian pada kasus Abortus Inkomplit
c. Mengidentifikasi diagnose dan masalah kebidanan berdasarkan data subjektif dan data objektif
d. Menganalisa data
e. Melaksanakan penatalaksanaan dengan benar.
BAB II
LANDASAN TEORI
KEHAMILAN
A. Pengetian
Kehamilan di mulai dengan konsepsi / perubahan dan berakhir dengan permulaan persalilan.
( obstetric fisiologis,1983)
Disetiap kehamilan hatus ada spermatozoa : ovum, pembuahan ovum ( konsepsi) dan nidasi hasil akhir konsepsi. ( ilmu kebidanan: 58 ).
Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamaamya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) di hitung dai hari pertama haid terakhir.( pelayanan maternal neonatal:90)
Tanda dan gejala kehamilan:
1. Tanda tidak pasti
- Amenorea (tidak dapat haid)
- Nausea dan vomiting (mual dan muntah)
- Mengidam (ingin makana khusus)
- Tidak tahan suatu bau- bauan
- Nudah pingsan
- Tidak ada selera makan
- Paayudara membesar
- Sering kencing
- Konstpasi
2. Tanda kemungkinan hamil
- Perut membesar
- Uterus menjdi besar dalam perubahan bentuk, besar, dan kostitensi rahim
- Tanda hegar (melunaknya uterus)
- Tanda Chadwick ( membirunya serviks)
- Tanda piscaceck ( pembesaran uterus yang tidak merata tetapi di daerah telur berkembang cepat )
- Brakxton hiks ( kontraksi-kontraksi kecil bila di rangsang )
- Teraba ballottement (melenting)
- Reaksi kehamilan yang positif
3. Tanda pasti
- Teraba bagian anak
- Teraba gerakan anak
- Terdengan djj
- Melihat rangaka janin denagn menggunakan pemeriksaan ultrasonografi
4. Diagnose banding kehamilan
- Psoudosiosis, terdapat amenorea, perut membesar, tetapi tanda-tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negative.
- Kistoma ovarii, mungkin ada amenorea, perut penderita makin besar, tetapi uterusnya sebesar biasanya.
Permulaan kehamilan di bagi dalam 3 fase ;
1. Fase fertilisasi adalah suatu peristiwa pertemuan antara sel ovun dan sperma
2. Fase migrasi adalah perpindahan zigot dari ampula ke endometrium
3. Nidasi adalaah tertanamnya blastula ke dalam dinding endometrium.
B. Perubahan janin dalam berbagai periode kehamilan
1. Umur 4 minggu
Rumental mata, telinga,hidung, saluran yang akan menjadi jantung terbentuk.
2. Umur 8 minggu
Hidung,telinga,jari-jari, kelopak mata lebih menebal.kepala menekuk kepada alat kelamin mulai tampak tapi belum dapat di ketahui jenisnya.
3. Umur 12 minggu ( 9 cm)
Daun telinga jelas, kelopak mata lebih menebal, leher mulai terbentuk alat kandungan terbentuk, namun berdiferensiasi, ginjal terbentuk sedikit demi sedikit air kencing.
4. Umur 16 minggu ( 16-18 cm)
Genetaia eksterna terbentuk dan dapat di kenali
5. 20 minggu ( 25 cm)
Kulit lebih tebal, rambut mulai tumbuh, detak jantung terdengar, berat ± 300 gr.
6. 24 minggu (30-32 cm)
7. Kedua kelopa mata tumbuh alis dan bulu mata, bila lahir dapat bernafas, tapi dapat hidup beberapa jam saja, berat ± 800 gram.
8. 32 minggu ( 40-55 cm)
Kulit merah keriput, bayi premature, lapisan lemak di bawah kulit sudah berisi , berat ± 2200 gr.
9. 40 minggu ( 50-55 cm)
Bayi cukup bulan, kulit licin, verniks banyak, rambut keplala tumbuh dengan baik, pada pria testis sudah ada pada skrotum, pada bayi perempuan labio mayora sudah menutui labio minora.
C. Perubahan-perubahan fisiologis kehamilan
1. sistem reproduksi
- suplai darah ke organ reproduksi meningkat, karena peningkatan hormone.
- Hipervaskulaarisasi menyebabkan perubahan pada organ reroduksi
a. servks menjadi lunak akibat meningkatnya suplai darah ( tanda godels)
b. uterus lunak
c. vagina membiru keunguan.
2. System intergumen
Payudara
- Nyeri tekan
- Payudara menjadi lebih besar
- Areola mamae makin hiperpigmentasi- hitam.
- Putting susu makin menonjol.
- Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi Karenna hambatan dari PH ( Prolaktin Inhibiting Hormone ) untuk mengeluarkan ASI.
Kulit
- Strie gravidarum
Pigmentasi
- Linea nigra
- Cloasma gravidarum
Respirasi dan sekkresi kelenjar lemak
- Kelenjar sebasea menjadi aktif
System endokrin
- Ovarium an placenta menghilangkan hormone
- Kelenjar tiroid membesar, tetapai hormone yang di hasilkan tetap
- Kelenjar paratiroid meningkat
- Pancreas lebih banyak menghasilakn insulin.
- Kelenjar piptuitari mengalami pembesaran
- Kelenjar adrenal meningkat.
System kardovaskular
- Volume darah meningkat
- Sel darah meningkat
System muskulus keletal
- Terjadi dekalsifikasi
- Kram sering terjadi
System gastrointestinal
- Hipersaliva
- Mual muntah
- konstipasi
D. perubahan psikologi
menurut teori Rubin
1. trimester I : takut , frustasi. Kwatir
2. trimester II : Perasaan lebih enakan, meningkatnya kebutuhan untuk mempelajari terhadap perkembangan dan pertumbuhan janin.
3. Trimester III : berprasangka / berperasaaan aneh, sembrono, menjadi introvert, merefleksikan terhadap pengalaman masa lalu.
Pembagian usia kehamilan
Kehamilan di bagi menjadi 3 trimester :
1. Trimester I : 0-12 minggu
2. Trimester II : 13-27 minggu
3. Trimester III : 28- 40 minggu
Frekuensi pemeriksaan kehamilan ( ANC)
1. Usia kehamilan 1-4 bulan : tiap 4 minggu
2. Usia kehamilan 5-7 bulan : tiap 3 minggu
3. Usia kehamilan 7-9 bulan : tiap 2 minggu
Tuanya kehamilan
- Lamanya amenorea
- Tingginya fndus uteri : hanya berguna untuk letak kepala
12 minggu 3 jari di atas simpisis
16 minggu ½ simpisis pusat
20 minggu 3 jari di bawah pusat
24 minggu setinggi pusat
28 minggu 3 jari di atas pusat
32 minggu ½ pusat px
36 minggu 3 jari bawah px
Mc Donald
Tuanya kehamilan : TFU/ 3,5 CM
Dari masuk tidaknya PAP
Primigravida kepala masik PAP pada minggu 32
Multigravida kepala masuk PAP pada minggu permulaan inpartu
Pelayanan atau Asuhan Standar minimal termasuk 10T
1. Timbang BB + ukur TB
2. Ukur tekanan darah
3. Nilai status gizi buruk
4. Ukur TFU
5. Tentukan persentasu janin
6. Skrining status imunisasi TT
7. Tablet Fe
8. Test lab rutin dan khusus
9. Tata laksana kasus
10. Temu wicara.
E. Kebutuhan Ibu Hamil
1. Nutrisi ibu hamil
Ibu hamil di anjurkan mengonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang, ini sangatlah penting karena mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan janin. Ibu hamil yang cukup makanannya akan mendapatkan kenaikan berat badan yang cukup baik. Kenaikan berat badan rata—rata jselam hamil adalaah 9-13,5 kg. kenaikan berat baadan pada trimester III minimal 0,5 kg/ minggu. Kenaikan berat badan kurang dari 9 kg atau lebih dari 13,5 kg harus di lakukan pemantauan yang cermat.
- Kebutuhan kalori ibu hamil 300-500 kcal
- Kebutuhan protein paa ibu hamil 30 gram lebih bayak dari yang tidak hamil
- Kebutuhan lemak pada ibu hamil terdapat dalam vitamin dalam lemak yaitu A,D,E,K.
- kebutuhan vitamin pda umumnya meningkat selama hamil yang perlu d perhatikan selama hamil adalah folic acid.
2. Obat-obatan
Pengobatan penyakit saat hamil harus selalu di perhatikan apakah obat tersebut tudak berpengaruh terhadap janin.
3. Personal hygiene dan pakaian
Kebersiahan harus selalu di jaga pada masa hamil . baju hendaklnya yang longgar dan muda di pakai. Sepatu atau als kaki yang tinggi sebaiknya jangan di pakai, oleh karena tempat titik berat wanita hamil berubah, sehingga udah tergelincir atau jatuh
- Bra
Pemakaina bra yang biasa dia paki untuk olah raga yang tanpa kawat panyanggah dan pilih bahan dasanya dari katun.
- Celana dala
Pemakaian celana dalam harus dig anti yang lebih besar setelah kehamilan memasuki usia kehamilan 16 minggu. Pilih celan dalam berbahan dasar dari katun, prhatkanukuran dan karet celana, celana dalam yang pas.
4. Istirahat dan tidur
Selama hamil, tubuh anda butuh tidur selama 6-8 jam, sama dengan tidurnya orang sehat pada umumnya. Hanya saja ibu hamil gampang lelah dan mengantuk, itu sebabnya, ibu hamil biasanya perlu tambahan waktu istirahat dan tidur sekitar 30 menit hingga 1 jam serta rentang 3 jam hingga 4 jam.
5. Senam haamil
Senam hamil merupakan kebutuhan aktiftas fisik. Senam hanmil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan seorang ibu hamil baik fisik maupun mental pada persalinan yang aman, spontan dan lancar sesuai waktu yang di harapkan.
6. Eliminasi
Konstipasi di cegah dengan
- Cukup banyak minum
- Olah raga
- Mengisumsi jus buah-buahan.
F. Tanda Bahaya kehamilan
1. Perdarahan
Perdarahan pada kehamilan muda < 20 minggu
a. Keguguran
b. Mola hidatidosa
c. Kehamilan ektopik
Perdarahan kehaian lanjut > 20 minggua. Placenta previa
2. Preeklamsi
Umumya usia kehamilan di atas 2 minggu, ejalanya:
- Hiperfleksia
- Skit kepala
- Gangguan penglihatan
- Tekanan darah sistole 20-30 mmHg dan diastole 10-20 mmHg di atas normal.
- Protein urine ( > + 3)
- Oedema menyeluruh.
3. Nyeri hebat di abdominal pelvikum
A. placenta previa
- Terjadinya pada trimester 2 atau 3
- Riwayat trauma abdomen & pre eklamsi
- TFU lebih dari usi kehamilan
- Bagian-bagian janin kehamialan
- Uterus tegang dan sulit di raba
- Janin mati dalam rahim
- Dapat di sertai perdarahan.
4. Tanda lain yang harus di waspadai
a. Muntah berlebihn yang berlangsung selama kehamilan
b. Disuria
c. Menggigil atau demam
d. Ketuban pecah dini
e. Uterus lebih besar atau lebih kecil dari usia kehamilan yang sesungguhnya.
(ilmu kebidanan, sarwono prawirohardjo)
G. Konsep dasar Antenatal Care
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan, terutama ditujuakan pada petumuhan dan perkembangan jain daam rahim.
1. Tujuan Asuhan ANC
a. Tujuan mum
Menyiapkan seoptial mungkin fisik dan mental iu dan bayi selama kehamilan, persalinana dan nifas sehingga di apatkan ibu dan bayi yang sehat.
b. Tujuan khusus
- Mengendalikan dan menanganni penyulit-penyulit yang mungkin timbu dan di jumpai dalam kehamilan, persalinan, nifas.
- Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin di derita sedini mungkin
- Menurunkan angka morbiditas dn mortalitas ibu an anak
- Memberikan nesehat-nasehat tentang cara hidup sehari=hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi.
TINJAUAN KASUS
ABORTUS INKOMPLIT
1. Pengertian Abortus
Abortus atau keguguran adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan.
Dibawah ini dikemukakan beberapa definisi para ahli tentang abortus
EASTMEN : Abortus ialah keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana fetus belum sanggup hidup sendiri diluar uterus. Belum sanggup diartikan apabila fetus itu beratnya terletak antara 400 – 1000 gram atau usia kehamilan kurang dari 28 minggu.
JEFFCOAT : Abortus adalah pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 28 minggu.
HOLMER : Abortus adalah terputusnya kehamilan sebelum minggu ke-16, dinamakan proses plasentasi belum siap.(Sinopsis Obstetri Jilid I, 2002)
2. Etiologi
Faktor-faktor yang menyebabkan kematian fetus adalah
1. Kelainan ovum
Menurut HERTIG dkk, pertumbuhan abnormal dari fetus sering menyebabkan abortus spontan. Menurut penyelidikan mereka, dari 1000 abortus spontan, maka 48,9% disebabkan karena ovum yang patologis ; 3,2% disebabkan oleh kelainan letak embriio, dan 9,6% disebabkan karena plasenta yang abnormal.
Pada ovum abnormal 6% diantaranya terdapat degenerasi hidatid vili. Abortus spontan yang disebabkan oleh karena kelainan dari ovum, berkurang kemungkinannya kalau kehamilan sudah lebih dari satu bulan, artinya makin muda kehamilan saat terjadinya abortus makin besar kemungkinan disebabkan oleh kelaninan ovum (50-80%)
2. Kelainan genetalia ibu
Misalnya pada ibu yang menderita :
a. Anomali kogenital (hipoplasia uteri, uterus bikornis dll)
b. Kelainan letak dari uterus seperti retrofleksi uteri fisaka
c. Tidak sempurnanya persiapan uterus dalam menanti nidasi dari ovum yang sudah dibuahi, seperti kurangnya progesteron atau estrogen, endometritis, mioma submukosa.
d. Uterus terlalu cepat teregang (kehamilan ganda, mola)
e. Distorsio uterus, misalnya karena terdorong oleh tumor pelvis.
3. Gangguan sirkulasi plasenta
Kita jumpai pada ibu yang menderita penyakit nefritis, hipertensi, toksemia gravidarum, anomali plasenta, dan endarteritis oleh karena lues.
4. Penyakit-penyakit ibu
Misalnya pada :
a. Penyakit infeksi yang menyebabkan demam tinggi seperti peneumonia, tifoid, pielitis, rubeola, demam malta dan sebagainya. Kematian fetus dapat disebabkan karena toksin dari ibu atau infasi kuman atau virus pada fetus.
b. Keracunan Pb, nikotin, gas racun, alkohol dan lain-lain
c. Ibu yang asfiksia seperti pada dekompensasi kordis, penyakit paru berat, anemia gravis.
d. Malnutrisi, avitaminosis dan gangguan metabolisme, hipotiroid, kekurangan vit A, C atau E, diabeters melitus.
5. Antagonis Rhesus
Pada antagonis rhesus, darah ibu yang melalui plasenta merusak darah fetus, sehingga terjadi anemia pada fetus yang berakibat meninggalnya fetus.
6. Terlalu cepatnya korpus luteum menjadi atrofis, atau faktor serviks, yaitu inkompetensi serviks, servisitis.
7. Perangsang pada ibu yang menyebabkan uterus berkontraksi; umpamanya : sangat terkejut, obat-obat uterotonika, ketakutan, laparotomi, dan lain-lain. Atau dapat juga karena trauma langsung terhadap fetus; selaput janin rusak langsung karena instrumen, benda dan obat-obatan.
8. Penyakit Bapak : umur lanjut, penyakit kronis seperti : TBC, anemia, dekompensasi kordis, malnutrisi, nefritis, sifilis, keracunan (alkohol, nikotin, pada, dll) sinar rontgen, avitaminosis Frekuensi Diperkirakan frekuensi keguguran spontan berkisar antara 10-15%. Namun demikian, frekuensi keguguran yang pasti sukar ditentukan, karena abortus buatan banyak yang tidak dilaporkan, kecuali bila terjadi komplikasi. Juga karena sebagian keguguran spontan hanya disertai gejala dan tanda ringan, sehingga wanita tidak datang ke dokter atau rumah sakit.
Menurut SIEGLER dan EASTMAN, abortus terjadi pada 10% kehamilan. RS Pringadi Medan juga mendapati angka 10% dari seluruh kehamilan. Menurut EASTMAN, 80% dari abortus terjadi pada bulan ke 2-3 kehamilan, sementara SIEMENS mendapatkan 76% (Sinopsis Obstetri Jilid I, 2002).
3.Patologi
Pada permulaan, terjadi perdarahan dalam desidua basalis, diikuti oleh nekrosis jaringan sekitarnya, kemudian sebagian atau seluruh hasil konsepsi terlepas. Karena benda yang dianggap asing, maka uterus berkontraksi untuk mengeluarkannya. Pada kehamilan di bawah 8 minggu, hasil konsepsi dikeluarkan seluruhnya, karena vili korealis belum menembus desidua terlalu dalam; sedangkan pada kehamilan 8-14 minggu, telah masuk agak dalam, sehingga sebagian keluar dan sebagian lagi akan tertinggal, karena itu akan banyak terjadi perdarahan (Sinopsis Obstetri Jilid I, 2002).
Pemeriksaan Penunjang
- Tes kehamilan : Positif (+) bila janin masih hidup, bahkan 2-3 mg, setelah abortus
- Pemeriksaan Dooppler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup
- Permeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortion.
4. Klasifikasi
Abortus dapat dibagi atas 2 bagian :
1. Abortus spontan
Adalah abortus yang terjadi dengan tidak didahului faktor-faktor mekanis ataupun medisinalis, semata-mata disebabkan oleh faktor-faktor alamiah.
2. Abortus Provakotus (induced abortion)
Adalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai obat-obatan maupun alat-alat. Abortus ini lalu dibagi lagi menjadi :
a. Abortus medisinalis (abortus theraupetica)
Adalah abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis), biasanya perlu mendapat persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.
b. Abortus kriminalis
Adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.
4. Klinis Abortus Spontan
Dapat dibagi atas :
1. Abortus kompletus (keguguran lengkap) : artinya seluruh hasil konsepsi dikeluarkan, sehingga rongga rahim kosong.
Terapi : Hanya dengan uterotonika
2. Abortus inkompletus (keguguran bersisa) : hanya sebagian dari konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua atau plasenta.
Gejala : Didapat antara lain adalah aminore, sakit perut, dan mules-mules, perdarahan yang sedikit atau banyak dan biasanya berupa stosel(darah beku),sudah ada keluar fetus atau jaringan.
Terapi :Bila ada tanda –tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan transfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase .setelah itu beri obat – obat uterotenika dan antibiotik.
3. Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung)
Adalah abortus yang sedang berlangsung, dengan astium sudah terbuka dan ketuban yang teraba. Kehamilan ini tidak dapat dipertahankan lagi.
Terapi : seperti abortus inkompletus
4. Abortus Iminens (Keguguran membakat)
Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obat-obat hormonal dan antispasmodika serta istirahat. Kalau perdarahan setelah beberapa minggu masih ada, maka perlu ditentukan apakah kehamilan masih baik atau tidak. Kalau reaksi kehamilan 2 kali berturut-turut negatif, maka sebaiknya uterus dikosongkan (kuret)
5. Missed Abortion
Adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih. Fetus yang meninggal ini
a. Bisa keluar dengan sendirinya dalam 2-3 bulan sesudah fetus mati
b. Bisa direabsorbsi kembali hingga hilang
c. Bisa terjadi mengering dan menipis yang disebut : fetus papyraceus
d. Bisa jadi mola karnosa, dimana fetus yang sudah mati 1 minggu akan mengalami degenerasi dan air ketubannya diresorbsi.
6. Abortus habitualis (keguguran berulang) adalah keadaan dimana penderita mengalami keguguran berturu-turut 3 kali atau lebih. Menurut HERTIG abortus spontan terjadi dalam 10% dari kehamilan dan abortus habitualis 3,6 – 9,8% dari abortus spontan
7. Abortus infeksiosus dan abortus septik :
Abortus infeksiosus adalah keguguran yang disertai infeksi genital. Abortus septik adalah keguguran disertai infeksi berat dengan penyebaran kuman atau toksinnya ke dalam peredaran darah atau peritoneum, hal ini sering ditemukan pada abortus inkompletus, atau abortus buatan, terutama yang kriminalis tanpa memperhatikan syarat-syarat asepsis dan antisepsis. Bahkan pada keadaan tertentu dapat terjadi perforasi rahim
5. Komplikasi Abortus
1. Perdarahan (hemorrhage)
2. Perforasi : sering terjadi sewaktu dilatasi dan kuretase yang dilakukan oelh tenaga yang tidak ahli.
3. Infeksi dan tetanus
4. Payah ginjal akut
5. Syok, pada abortus dapat disebabkan oleh :
a. Perdarahan yang banyak disebut syok hemoragik
b. Infeksi berat atau sepsis disebut syok septik atau endoseptik
ASUHAN KEBIDANAN SOAP
PADA KEHAMILAN PATOLOGIS TERHADAP Ny” S “ GIIP10001 UK 11 MINGGU DENGAN ABORTUS INKOMPLITN DI RUANG POLI KANDUNGAN RSUD “ CINTAKU “ JOMBANG
NO REG : 14-44-39
RUANG : POLI KANDUNGAN
TGL PENGKAJIAN : 6-11-2012
S : SUBJEKTIF
1. Biodata
Nama Istri : Ny” S” Nama Suami : Tn” R “
Umur : 41 tahun Umur : 45tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kauman, Mojoagung
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan nyeri perut dan menegluarkan darah banyak.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan nyeri perut dan meneguarkan darah banyak tanggal 3-11-2012 setelah jatuh dari kamar mandi. Kemudian ibu memeriksakan kehamilannya ke Bidan dan di anjurkan untuk USG. Kemudian ibu memeriksakan diri ke poli kandungan RSUD Jombang tanggal 60-11-2012.
4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit manahun: jantung, menurun: darah tinggi, kecing manis. Menular: HIV, TBC.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga baik dari pihak suami maupun istri tidak ada yang,menderita penyakit menahun: jantung. Menurun: kencing manis, darah tinggi. Menular: HIV, TBC.
6. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 6-7 hari
Banyaknya : 3 x ganti pembalut/hari
Keluhan : Tidak ada
HPHT : 21-08-2012
7. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
No Anak ke Umur anak UK Jenis persalinan Penolong persalinan Tempat pesalinan Jenis kelamin Bayi IBU
BB TB K/U laktasi
1 1 10 tahun 9 bln Normal Bidan Bps Pr 3 kg 48 cm
baik ya
2 2
Hamil
ini
8. Riwayat kehamilan sekarang
Ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang ke-2, dengan usiaa kehamilan 2 bulan setengah. Ibu mengatakan haid terkhirnya tanggal 21-08-2012. Dan ibu periksa rutin di bidan sebanyak 4x, diantaranya:
- Trimester I : 1 x dengan keluhan mual muntah. Konseling yang di dapat adalah: tentang nutrisi. Teraapi yang di dapat adalah: kalak dan vesperum.
- Trimester II : 1x dengan tidak ada keluhan . konseling yang di daapat adalah: tanda-tanda bahaya kehamilan. Terapi yang di dapat adalah fed an kalk.
- Trimester III : 2x dengan tidak ada keluhan. Konseling yang di dapat adi dalah anjuran untuk ANC TERPADU, terapi yang di dapat adalah fe, vit c.
9. Riwayat KB
Ibu mengatakan elama ini menggunakan kb suntik selama 10 tahun.
10. Pola Kegiatan Sehri-hari
a) Makan
- Sebelum hamil: makan 3x/ hari dengan menu lauk, nasi, dan sayur.
- Saat hamil : makan 3x/ hari dengan menu lauk, nasi, sayur dengan porsi sedikit.
b) Minum
- Sebelum hamil: minum 6x/ hari air putih
- Saat hamil : minum 8x/ hari air putih di tambah susu.
c) Personal hygine
- Sebelum hamil: mandi 2x/ hari, keramas 2x/ minggu, ganti baju 1x/ hari, celana dalam setiap kali mandi.
- Saat hamil : mandi 3x/ hari, keramas 3x/ minggu, ganti baju 1x/ hari, celna dalam setiap kali mandi.
d) Eliminasi
- Sebelum hamil : BAB 1 x sehari, BAK 5-6 x sehari
- Saat hamil : BAB kadang ya kadang tidak, BAK 3-4 x sehari
e) Pola istirahat
- Sebelum hamil : Tidur malam 7-8 jam/hari, tidur siang 1-2 jam/hari
- Saat hamil : Tidur malam 6 jam/hari, tidur siang 1-2 jam/hari
f) Seksualitas
Seksualitas antara ibu dan suaminya 1 minggu sekali
g) Aktivitas sehari-hari
- Sebelum hamil: ibu melakukn semua pekerjaan rumah sendirian.
- Saat hamil : ibu melakukan pekerjaan rumah denga di bantu oleh suami.
11. Riwayat Psikososial
Karena banyaknya darah yang keluar dengan bentuk darah yang membeku, ibu mengatakan cemas dan takut atas keadaannya saat ini.
O : OBJEKTIF
A. PEMERIKSAAN FISIK
K/U : baik
kesadaran : composmentis
BB : 51 kg
TB : 146 cm
TP : 28-05-2012
UK : 11 minggu
LILA : 23,5 cm
Tanda vital : TD : 110/70 mmHg
N : 82 x/menit
RR: 20 x/menit
S : 36,8 0C
- Inspeksi
Rambut : Terlihat bersih, tidak ada ketombe dan tidak mudah rontok
Mata : Bentuk mata simetris, tidak ada pembengkakan pada kelopak mata, konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik.
Hidung : Bentuk simetris, keadaan bersih, tidak ada pembesaran polip hidung
Gigi dan mulut : Tidak ada kelainan bentuk pada mulut, tidak terdapat stomatitis, keadaan gigi bersih, tidak ada caries pada gigi, tidak ada gigi yang berlubang, jumlah gigi atas dan bawah lengkap.
Telinga : Keadaan bersih, bentuk simetris, tidak ada kotoran
Leher : Tidak ada pembesaran tyroid, Tidak ada pembesaran kelenjar limphe, Tidak ada pembengkakan vena jugularis
Dada : Bentuk payudara simetris kanan dan kiri, papila menonjol, colostrum belum keluar, keadaan payudara bersih, belum ada hyperpigmentasi areola mamae.
Abdomen : Keadaan pembesaran abdomen sesuai dengan usia kehamilan, tidak ada linea nigra tidak ada bekas operasi. Terasa sedikit nyeri dibagian perut.
Ekstremitas
Atas : Bentuk simetris, turgor kulit baik, dapat digunakan dengan baik, tidak ada kecacatan
Bawah : Bentuk simetris, keadaan kuku bersih, keadaan kulit baik.
- Palpasi
Leher : tidak teraba benjolan pada kelenjr tyroid, linfe dan vena jugularis
Dada : tidak teraba benjolan yang abnormal pada mamae
Abdomen: - Leopold 1 : TFU 2 jari di atas simphisis ( ball + )
- Leopold II : Tidak dilakukan
- Leopold III : Tidak dilakukan
- Auskultasi
Tidak dilakukan
- Perkusi
Reflek patela positif
A : ANALISA DATA
Dx : Ny” S “ GIIP10001 UK 11 minggus dengan Abortus Inkomplit.
Ds : Ibu mengatakan nyeri pada perut dan mengeluarkan darah pervaginam setelah jatuh dari kamar mandi.
Masalah: ibu mengatakan takut dan cemas atas keadaan yang di alaminya saat ini.
Kebutuhan : - Anamnese
- standar pemeriksaan ANC ( 10 T)
- melakukan dukungan psikologis
- lakukan kolaborasi dengan dokter SPoG
- melakukan rujukan ke ruang bersalin
P : PETALAKSANAAN
Tgl : 6-11-2012 jam : 09.30 wib
1. Anamnese ibu, menganamnese ibu baik itu biodata maupun keluhan yang dirasakan ibu saat itu. Petugas sudah melakukan dan hasilnya di catat dalam rekam medic.
2. Lakukan pemeriksaan ANC 7T. melakukan pemeriksaan 7T dintaranya: BB: 51 kg, TB: 146 cm, TD: 110/70 mmHg, TFU: ball (+) (2 jri atas simpisis), Fe: +, PMS: -, TT:+ , TEMU WICARA: +. Petugas sudah melakukan tindakan dan hasilnya di catat dalam rekam medic.
3. Lakukan kolaborasi dengan dokter SPoG. Melakukan pemeriksaan dalam. Di temukan jaringan / organ janin.kemudian dokter menyarankn untuk kuretase dan MRS.dan pasien di rujuk ke ruangan bersalin ( ponek ).
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan Asuahan Kebidanan pada IBU hamil dengan Abortus Inkomplit, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa terdapat kesaman antara yang di lakukan perawat/bidan di lapangan khususnya di ruang poli kandungan dengan yang ada di teori, di antaranya:
1. Pada ibu hamil di lakukan standart pelayanan 7T: diantaranya timbang, tekanan darah, TFU, TT, tablet Fe, test PMS, temu wicara.
2. Penatalaksanaan pada kasus Abortus Inkomplit yaitu di lakukan KURETASE.
B. SARAN
- MAHASISWA
Supaya lebih terampil dalam membuat Asuhan Kebidanan dan lebih giat dalam belajar sehingga dapat menguasai materi dengan baik dan dapat menerapkan di lapangan.
DAFTAR PUTAKA
1. Prof, Dr. Rustam Mochtar.MPH,2002.SINOPSIS OBSTETRI.Jakarta:EGC
2. Prof,Dr.dr Sarwono Prawirohardjo.1992.ILMU KEBIDANAN.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
3. Sulistya,Ari.2009.ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA KEHAMILAN.Jakarta:Salemba Medika.